Latest Posts

Penggiringan Opini: Yang Memprotes Keberadaan Tenaga Kerja asal China Disebut RASIS

By 14.30.00


POSMETRO INFO - Ada sebuah pengiringan opini yang sedang dibangun di social media, bagi pihak yang memprotes keberadaan Tenaga Kerja asal China maka disebut Rasis.

Mencoba menggiring opini dari masalah sebenarnya, dengan memutarbalikkan opini, dan ini adalah sebuah teknik Spin.

Spin dengan teknik propaganda untuk memanipulasi opini publik, dengan mengarahkan opini bahwa yang memprotes keberadaan tenaga kerja asing adalah kaum RASIS, dengan tujuan memutarbalikkan dan menutupi peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Para pemakai teknik Spin, biasanya melihat peristiwa yang terjadi dan sedang hangat dibahas, akan memberi dampak buruk pada pencitraan pemimpin yang mereka dukung.

Mengarahkan opini, yang meprotes tak lebih kaum RASIS dengan mempertaruhkan kedaulatan dan nasib bangsa kedepannya.

Seharusnya yang sengaja membangun dan mengarahkan opini terkait issu rasis, berkaca pada posisi diri mereka yang penjilat dan tidak peduli akan nasib bangsa kedepannya.

Sudah jelas tenaga kerja asal China memiliki agenda tersendiri, dengan melihat Angola di Afrika.

Lantas, warga negara Angola yang memprotes ‘penguasaan’ berlebihan oleh China, disebut RASIS, mereka (warga Angola) selalu berkata ini soal nasionalisme dan patriotik.

Dan mereka (warga Angola) akui diri mereka terlambat menyadari, pemerintahan mereka terlalu memberi kesempatan kepada China, dengan mengatasnamakan pembangunan infrastruktur maka tenaga kerja asal China diberikan kesempatan masuk seluas luasnya, hingg akhirnya kini menguasai sektor ekonomi di Angola; apakah Indonesia harus seperti itu? telat untuk sadar akan agenda dibalik tenaga kerja asal China.

Ini bukan soal RASIS, ini soal nasionalisme; karena kedaulatan dan berdikari bangsa di pertaruhkan.

Mereka yang melemparkan opini bahwa yang menolak keberadaan tenaga kerja asal China adalah Rasis, justru adalah para penjilat bangsa, yang tidak peduli nasib bangsanya sendiri, yang berdiam diri ketika negeri ini menjual diri dengan utang dan janji tanpa bukti. [lingkaran]

You Might Also Like

0 komentar