Jakarta - Rency Milano pernah menjadi 'murid' di Padepokan
Brajamusti milik Gatot. Tapi kakak kandung Elma Theana itu tak bertahan
lama.
Justru sang adik, Elma yang disebutnya sangat lama diam di
padepokan tersebut. Rency pun seperti bertanggung jawab untuk menarik
kembali Elma.
Tak mudah, tapi empat tahun yang lalu, usaha Rency
membuahkan hasil. Sang adik akhirnya bisa keluar dari belenggu tersebut
untuk kembali kepada keluarga.
Meski hanya sebentar, Rency bisa
sedikit mengisahkan beberapa kegiatan di sana. Menurutnya, ada semacam
ritual yang membuatnya bingung.
"Pada nyabu, dia bilang itu bukan
sabu tapi asmat. Asmat itu makanan jin katanya. Dia jelasin cara
pakainya juga, kayak sabu. Saya sendiri tak pernah pakai itu,"
ungkapnya.
Rency memang awalnya menganggap ucapan Gatot itu benar. Tapi, ia tak mau melanjutkan untuk menjalani ritual tersebut.
"Dia
sempat mau keluarkan asap dari mulut dia ke mulut saya. Saya nggak tahu
maksudnya dia apa mau keluarkan asap ke mulut saya. Di situ saya nggak
mau dan saya keluar dari sana. Saya waktu itu nggak bilang ke suami
karena takut ribut," tuturnya.
Tentu saja, keterangan tersebut
merupakan versi pengalaman dari Rency yang masih perlu dikonfirmasi.
Gatot sendiri saat ini tengah menjalani serangkaian pemeriksaan oleh
polisi setelah ditangkap karena narkoba. Salah satu yang ikut ditangkap
dalam penggerebekan Polres Mataram itu adalah penyanyi Reza Artamevia.
Kasus penangkapan Gatot Brajamusti di Hotel Grand Tulip Lombok, memasuki babak baru.
Setelah terjerat skandal narkotika, senjata dan satwa ilegal , Gatot juga memiliki pondok spiritual yang disinyalir melenceng dari ajaran agama / aliran sesat.
Dari Keterangan Syafrudin S Pane, pengusaha yang membongkar kasus “sel mewah”
Salemba sekitar 5 tahun lalu yang juga memiliki kedekatan dengan Mantan
Kepala Rutan Pondok Bambu, Sri Susilarti menyatakan sebagaimana dilansir
dari laman Megapolitan.co saat ditemui di kediamannya di Bekasi,
Selasa, (30/8/2016). “Angie (Angelina
Sondakh) masuk rutan Pondok Bambu karena kasus korupsi, dan dirinya
bertestimoni ke mantan kepala Rutan Pondok Bambu,”
“Disinilah
keanehan terjadi, disinyalir selama proses pengobatan di pondok tersebut
tidak manusiawi, dimana sang anak dipaksa untuk menelan sabu dan
menonton video porno, lebih parahnya lagi, anak ini dipaksa menonton
Reza dan Gatot berhubungan badan,” ungkapnya. Syafrudin S Pane
menambahkan juga bahwa dirinya akan mengonfirmasi kabar tersebut dan
berharap pihak pemerintah dan kepolisian membongkar kasus ini karena
pondok Gatot Brajamusti bisa merusak mental bangsa khususnya anak-anak. “Kasus ini juga
sudah saya dengar dari tahun lalu, mungkin penangkapan Gatot bisa jadi
momen untuk membongkar kebusukannya, saya akan konfirmasi Dirjen
Pemasyarakatan yang sekarang menjabat Kakanwil Jateng,” “Saya juga sudah
mengontak lembaga perlindungan anak namun mereka belum bisa memberi
banyak harapan, mudah-mudahan dengan tertangkapnya Gatot Brajamusti
menjadi awal terbongkarnya kebusukan pondok spiritual miliknya,”
katanya. “Pasca
ditangkapnya Gatot, mantan Kepala Rutan Pondok Bambu langsung menelpon
saya dan saya akan konfirmasi kabar ini ke Kementerian terkait, dengan
dibukanya testimoni ini, saya berharap banyak kepada kawan-kawan media
bisa memblow-up kasus kejahatan luar biasa Gatot Brajamusti ini,”
tutupnya.
Haji Lulung sempat berkoar-koar maju menjadi kandidat calon gubernur DKI Jakarta dari Partai (PPP) kubu Djan Faridz.
PPP kubu ini berharap dapat berkoalisi dengan partai Gerindra ataupun dengan Partai Demokrat.
"Tidak tertutup kemungkinan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ujar Ketua Umum PPP Djan Faridz saat membuka Musyawarah Wilayah ke-7 PPP Sulawesi Utara yang digelar di Hotel Aston Manado, Sabtu (20/8/2016).
Haji Lulung yang juga turut hadir mengatakan bahwa saat ini sudah
melakukan survei pribadi terkait elektabilitasnya. "Kalau dilihat dari
popularitas, saya tidak dikenal saja di Jakarta, tapi di seluruh
Indonesia," ungkap Lulung.
Dari hasil survei diketahui setidaknya ada tiga kekuatan yang
mendukungnya, yakni kekuatan masyarakat Betawi, kekuatan organisasi
kemasyarakatan yang selama ini dibinanya, dan juga dari PPP.
Selain itu juga, menurut Lulung, banyak juga adik-adik remaja yang
sekarang ikut menyosialisaikan dirinya, ditambah lagi dirinya bergabung
dengan Forum RT/RW dan Forum Mirza RT/RW.
"Masyarakat Jakarta sudah ingin sekali punya gubernur yang baru," ujar Lulung.
Untuk itu Lulung meminta agar masyarakat Jakarta harus ikut
mengamankan, menyukseskan dan ikut serta menentukan hak suaranya sembari
berharap keputusan Mahkamah Konstitusi terkait kisruh di PPP akan lebih
baik.
Meskipun saat ini masih dalam tahap konsolidasi, namun Lulung yakin
dia akan menang di Pilkada 2017 baik maju sebagai Gubernur maupun Wakil
Gubernur.
"Saya yakin siapa yang jadi calon Gubernur atau Wakil Gubernur dan
ada saya disitu, itu pasti menang, salah satu calon yang ada disitu
mengikutkan Haji Lulung itu pasti Menang," pungkas Lulung dengan penuh
keyakinan.
JAKARTA
Ahok tenang aja ketika mendengar Politikus Ahmad Dhani membentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan untuk mengusir kehadiran Basuki di Jakarta Selatan.
Menurut Ahok (Gubernur DKI Jakarta), Dhani memiliki hak untuk membentuk aliansi semacam itu.
"Enggak apa-apa, itu hak semua orang kan," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/8/2016).
Namun, Ahok merasa penolakan itu tidak akan berdampak banyak. Sebab, selama ini dia tidak merasa ditolak ketika hadir di tengah-tengah warga.
Ahok membuktikan hal itu ketika menghadiri pernikahan warga di berbagai wilayah di Jakarta.
"Enggak ada penolakan kok. Datang ke kawinan juga enggak ada penolakan," ujar Ahok.
Setelah membentuk "Orang Kita" untuk mendukung Rizal Ramli dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017, Ahmad Dhani kini menyatakan sikap menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan membentuk Amjas atau Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan.
Apa yang akan dikerjakan Amjas, menurut Dhani, adalah menghadang segala kunjungan Ahok saat kampanye nanti. Ia juga akan memasang spanduk menolak Ahok di 10.000 titik di Jakarta Selatan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap melangsungkan
upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.
Kali ini upacara tersebut digelar berbeda dari tahun sebelumnya.
Beberapa tahun belakangan, purnawirawan Letnan Jenderal ini menggelar
upacara yang megah dan dihadiri belasan pimpinan partai Koalisi Merah
Putih (KMP). Tahun ini Prabowo menggelar upacara hanya bersama peserta
diklat dan pengurus DPP Partai Gerindra.
Ketua Bidang Advokasi
Perempuan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo mengatakan tidak ada alasan khusus Prabowo menggelar
upacara hanya dengan peserta diklat. "Gak ada alasan khusus setahu saya," katanya lewat pesan pendek, Rabu, 17 Agustus 2016.
Ketua
Bidang Penanggulangan Bencana DPP Gerindra Sodik Mudjahid menuturkan
tahun ini anggota DPR Fraksi Gerindra memang diperintahkan untuk upacara
di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. "Upacara bendera khusus
untuk DPP Gerindra di Hambalang," ujarnya.
Menurut Sodik,
Prabowo memberi amanat bagi kadernya yang berada di dapil. Ia meminta
agar fraksi Gerindra membangun kesabaran rakyat dalam menghadapi
kesulitan ekonomi. "Kemudian, jaga terus kekompakan dan kebersamaan
antarrakyat dan bersama rakyat," ucapnya.
Bila tahun ini hanya
bersama DPP dan peserta diklat, tahun lalu Prabowo menggelar upacara
bendera bersama 4.000 orang kader Gerindra dan petinggi partai-partai
yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih di lapangan NPC Polo Club, Desa
Keranggan, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Saat
itu, upacara tersebut dihadiri Ketua Umum PPP kubu Djan Farid, Presiden
PKS Shohibul Iman, mantan Presiden PKS Anis Matta, Ketua Dewan
Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, Sekjen Partai Golkar Idrus
Marham, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad, dan petinggi
Partai Gerindra.
KMP saat ini hanya menyisakan dua partai saja,
yaitu PKS dan Gerindra. Golkar, PAN, dan PPP ke luar dan bergabung
dengan pemerintah. Sama seperti Gerindra, PKS pun hari menggelar upacara
bendera sendiri di kantornya pagi tadi.
Tepat pada hari ulang tahun ke-71 Republik Indonesia, Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Rio de Janeiro.
Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu meraih medali medali emas di
Olimpiade Rio 2016 setelah menyingkirkan pasangan dari negri jiran Malaysia, Chan Peng
Soon/Goh Liu Ying, dengan angka 21-14, 21-12, pada babak final di Riocentro Pavilion
4, Rabu (17/8/2016).
Inilah beberapa fakta menarik yang berhasil dirangkum dari hasil final bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio 2016 :
1. Owi/Butet tak pernah kehilangan satu gim pun selama Olimpiade Rio
2016. Mulai dari melawan pasangan Robin Middleton/Leanne Choo, Bodin
Issara/Savitree Amitrapai, Chang PS/Goh LY (dua kali), Praveen
Jordan/Debby Susanto, dan Zhang Nan/Zhao Yunlei, mereka menang dua game
langsung.
2. Keberhasilan Owi dan Butet adalah persembahan medali emas pertama
dari nomor ganda campuran. Sebelumnya, prestasi terbaik dari nomor ini
adalah dua medali perak oleh Tri Kusharjanto/Minarti Timur (2000) dan
Nova Widianto/Liliyana (2008).
3. Bagi Owi, ini adalah medali pertamanya di Olimpiade sedangkan
Liliyana sempat meraih medali perunggu pada 2008. Pada London 2012,
Owi/Butet kalah dalam perebutan medali perunggu dari pasangan Denmark.
4. Liliyana Natsir
menjadi wanita Indonesia kedua yang berhasil meraih medali emas
Olimpiade setelah Susi Susanti meraihnya di Olimpiade Barcelona tahun
1992 dari nomor tunggal putri.
5. Sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan di Olimpiade 1992,
tercatat hanya pada Olimpiade London 2012, Indonesia gagal meraih emas.
Bahkan, pada olimpiade tersebut tim bulu tangkis Indonesia gagal meraih
medali apa pun.
6. Medali yang diraih Owi dan Butet adalah medali emas ketujuh bagi
Indonesia di ajang Olimpiade sejak berpartisipasi pada 1952 di Olimpiade
Helsinki. Tujuh medali emas itu seluruhnya disumbangkan oleh cabang
bulu tangkis.
7. Medali emas dari Owi dan Butet dipastikan pada hari Rabu, 17
Agustus 2016, pukul 23.57 WIB. Medali ini bagai sebuah kado spesial pada
hari ulang tahun ke-71 Republik Indonesia. Pada laga final,
dipergunakan 17 kok (sesuai tanggal kemerdekaan) dan berlangsung selama
45 menit (sesuai tahun kemerdekaan).
Eduardo Serio, seorang staf di sebuah kebun binatang di Mexico City,
Meksiko tengah asyik bercengkerama dengan sekelompok singa putih yang
dirawatnya.
Namun, tanpa disadari Eduardo, seekor macan tutul mengendap-endap di kejauhan di belakang punggung pria itu.
Beberapa
saat kemudian, macan tutul yang diberi nama Dharma itu tiba-tiba
berlari kencang ke arah Eduardo yang masih belum menyadari dirinya dalam
bahaya.
Di saat-saat kritis itulah muncul seekor harimau bernama
Aztlan. Dia langsung mencegat Dharma dan menghentikan niatnya menerkam
Eduardo.
Kedua kucing besar itu kemudian bergulat di tanah dan tak butuh waktu lama bagi Dharma untuk mengaku kalah.
Meski demikian, Aztlan masih memberi hadiah sebuah pukulan ke tubuh Dharma, seperti memberinya peringatan untuk segera menjauh.
Peristiwa dramatis yang terjadi tahun lalu ini terekam dalam video yang kemudian diunggah ke situs YouTube pada Oktober 2015.
Namun, tak semua penonton video itu sepakat dengan pendapat Eduardo yang merasa nyawanya telah diselamatkan Aztlan.
"Aztlan
tidak berniat menyelamatkan manusia, dia lebih tertarik untuk bermain
seperti halnya macan tutul itu," ujar Mavin Marque seorang penonton.
"Pria
itu hanya beruntung karena Aztlan ada di sana untuk menerima tantangan
Dharma. Makanya jangan perlakukan mereka seperti kucing yang lucu,"
sambung Marvin.
Presiden RI Joko Widodo akhirnya memecat dengan hormat mantan Menteri Enegeri Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Senin (15/8/2016) malam.
Pencopotan ini menyusul isu dwi kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra.
"Menyikapi
status kewarganegaraan Menteri ESDM, setelah mendengar dari berbagai
sumber, Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat saudara
Arcandra Tahar dari posisi Menteri ESDM," ujar Menteri Sekretaris Negara
Pratikno dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Senin malam
Sebagai pengganti, Presiden Jokowi menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman sampai ada Menteri ESDM definitif.
Sejak Sabtu (13/8/2016) pagi, sejumlah pesan berantai melalui Whatsapp
beredar di antara pers. Isinya mempertanyakan integritas Archandra yang
dinilai memiliki posisi penting di sektor ESDM, tetapi memiliki
kewarganegaraan AS.
Saat dilantik pada Rabu (27/7/2016), Arcandra sudah memegang paspor
AS setelah melalui proses naturalisasi pada Maret 2012 dengan
mengucapkan sumpah setia kepada AS. Karena Indonesia belum mengakui
dwikewarganegaraan, secara hukum Arcandra dinilai sudah kehilangan
status WNI-nya.
Bahkan, disebutkan, sebulan sebelum menjadi warga negara AS, Februari
2012, Archandra mengurus paspor RI kepada Konsulat Jenderal RI di
Houston, AS, dengan masa berlaku lima tahun.
Tercatat, sejak Maret 2012, Archandra melakukan empat kunjungan ke
Indonesia dengan menggunakan paspor AS. Namun, saat Arcandra dilantik
sebagai Menteri ESDM, dia menggunakan paspor RI yang secara hukum sudah
tak sah dipakainya.
Terkait hal itu, Arcandra dinilai melanggar UU No 6/2011 tentang
Keimigrasian, UU No 12/2006 tentang Kewarganegaraan, serta UU No 39/2008
tentang Kementerian Negara.
Pasal 23 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia menyebutkan, warga negara Indonesia kehilangan
kewarganegaraannya jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan
lain atas kemauannya sendiri, tidak menolak atau tidak melepaskan
kewarganegaraan lain.
Hilangnya status WNI disebutkan juga karena permohonannya sendiri
karena yang bersangkutan berusia 18 tahun atau sudah menikah, bertempat
tinggal di luar negeri.
Selain itu, kewarganegaraan hilang jika mempunyai paspor dari negara
asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang
masih berlaku dari negara lain; atau bertempat tinggal di luar wilayah
negara RI selama lima tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu
berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak
mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI.
Beberapa saat yang lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menumpahkan rasa jengkel terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Merasa tersinggung karena Basuki menyebut Surabaya setara dengan Jakarta Selatan.
"Pak
Ahok (sapaan Basuki) kalau bicara pakai data dong, luas Surabaya itu
hampir separuhnya luas DKI, dan itu saya sendiri yang pimpin," kata
Risma, Kamis (11/8/2016).
Saat itu, Risma mengaku memang harus
bicara karena Ahok dinilai kerap membanding-bandingkan pembangunan di
Jakarta dengan Surabaya. Menurut Risma, dia berbicara seperti itu
sebelum warga Surabaya tersinggung dan melakukan sesuatu terkait ucapan
Ahok.
Ucapan Ahok yang menyamakan Surabaya dengan Jakarta
Selatan dinilai Risma sebagai persamaan dalam segi luas wilayah. Risma
menjelaskan, luas Surabaya 374,8 kilometer persegi, sementara luas DKI
661,5 kilometer persegi.
Uang Surabaya di APBD hanya Rp 7,9 triliun, sementara DKI Rp 64 triliun.
"Tetapi, kami bisa membangun trotoar, sekolah gratis, kesehatan
gratis, bahkan memberi makan orang-orang jompo setiap harinya," kata
Risma.
Risma mengatakan, Surabaya bisa melakukan itu semua
karena menerapkan manajemen dan efisiensi anggaran yang cukup ketat
sehingga bisa dioptimalkan untuk pelayanan masyarakat
Download Kumpulan Lagu Calvin Harris Terbaik Mp3
-
Koleksi Lagu Calvin Harris Terbaik Unduh Di xtcptmusic.blogspot.com
berjumpa lagi dengan Dengan saya yang selalu memeberikan musik yang
berkualitas dari ...